Prosedur Pengoperasian Sistem Udara Tekan



  • Persiapan start (pre-start checks)
Sebelum start sistem udara tekan, perlu dilaksanakan tindakan-tindakan pendahuluan sebagai berikut:

  1. Periksa level minyak pelumas kompresor, tidak boleh kurang dari level terrendah (minimum level); tambah bila perlu. 
  2. Tutup semua katup-katup kuras (drain valves) pada aliran udara maupun air pendingin.
  3. Posisikan pemilih operasi ke posisi tanpa beban (unloading), awali operasi tanpa beban
  4. Operasikan (buka katup) sistem air pendingin ke kompresor dan pendingin udara (inter-cooler and after-cooler), periksa aliran dan kebocoran.
  5. Periksa ketersediaan dan kesiapan aliran listrik ke motor penggerak listrik dan pengering udara.
  6. Periksa kesiapan saringan udara, bersihkan atau ganti bila perlu.
  7. Periksa pembukaan katup-katup isolasi aliran udara, seperti katup keluar (discharge valve) kompresor, katup masuk (inlet valve) tangki penampung udara (katup-katup isolasi aliran udara harus terbuka). 

  • Menjalankan (starting)
Jika persiapan menjalankan sudah terpenuhi, maka sistem udara kompresi dapat dijalankan (dioperasikan); lakukan hal-hal berikut:
  1. Jalankan kompresor dengan menekan tombol mulai (start button)
  2. Perhatikan apakah motor penggerak dan kompresor berputar normal
  3. Perhatikan suara-suara dan getaran yang terjadi selama mulai (start) maupun setelah sistem berjalan, bila ada ketidak-normalan, segera hentikan sistem.

  • Keadaan operasi (in operation)
  1. Periksa tekanan dan suhu air pendingin kompresor.
  2. Periksa level, tekanan dan suhu minyak pelumas kompresor.
  3. Perhatikan getaran kompresor.
  4. Lakukan pembebanan dengan memposisikan selector switch operasi ke posisi berbeban (loading).
  5. Perhatikan kenaikan tekanan dan suhu udara keluar kompresor.
  6. Perhatikan kenaikan tekanan udara pada tangki penampung udara.
  7. Perhatikan aliran, tekanan dan suhu masuk dan keluar air pendingin
  8. Periksa kebocoran-kebocoran udara dan air pendingin.
  9. Perhatikan suhu udara keluar pendingin akhir (after-cooler)
  10. Perhatikan dan periksa tekanan pada saat terjadinya proses operasi tidak berbeban (unloading) dan kembali berbeban (loading).
  11. Perhatikan kompresor, bandingkan perubahan suara, getaran dan penunjukan suhu dan tekanan air pendingin dan minyak pelumas pada saat berbeban dengan tidak berbeban.
  12. Perhatikan seberapa sering siklus berbeban dan tidak berbeban (loading – unloading frequency).
  13. Perhatikan dan bandingkan perubahan aliran dan suhu air pendingin udara (inter-cooler and after-cooler) pada saat berbeban dengan tidak berbeban. 
  14. Jalankan sistem pengering udara instrumen (jika menggunakan pengering desikan).
  15. Periksa suhu masuk dan keluar pengering udara (air dryer), dan air kondensat terkuras (drained).
  16. Periksa apakah ada air kondensat yang terkuras dari peralatan perangkap air (drain trap).
  17. Bila perangkap air (drain trap) dilengkapi gelas penduga (level glass), periksa bahwa harus ada terlihat permukaan (level) air.
  18. Secara berkala, buka katup-katup kuras (manual drains) sampai air terkuras semua (drained out); maka tutup kembali katup-katup ini.
  19. Perhatikan penunjukan beda tekanan (∆P) pada saringan-saringan sepanjang aliran udara.

  • Shut down 
  1. Posisikan pemilih operasi ke posisi tanpa beban (unloading), akhiri pengoperasian tanpa beban.
  2. Hentikan sistem pengering udara (jika menggunakan pengering desikan).
  3. Tutup semua katup-katup isolasi aliran udara.
  4. Hentikan kompresor dengan menekan tombol stop (stop button).\Hentikan aliran air pendingin kompresor dan pendingin udara (tutup semua katup masuk keluar air pendingin).
  5. Buka semua katup-katup kuras (drain valves) pada aliran udara maupun air pendingin.
  6. Lepas hubungan listrik ke kompresor. 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar