Ketika uap melintasi turbin, uap akan memenaskan sudu-sudu, casing dan lainnya. Panas juga dihasilkan oleh pengaruh gesekan pusar (windage) antara uap dan sudu-sudu. Pada kondisi normal operasi, efek tambahan panas ini tidak menimbulkan masalah karena panas yang ditimbulkan akan dibawa oleh uap itu sendiri. Terlepas dari masalah penurunan efisiensi turbin, proses ini akan memperbaiki kondisi uap pada sisi pembuangan.
Gambar Sistem LP hood spray |
Tetapi bila turbin beroperasi pada aliran uap yang sangat rendah pengaruh panas akibat windage menjadi lebih besar dari pada pengaruh proses pendinginan oleh uap sehingga temperatur sudu LP dan casing akan naik. Kondisi ini akan menjadi lebih buruk bila ditambah dengan vakum yang rendah.
2. Kontrol exhaust steam
Untuk mencegah kerusakan akibat masalah ini, turbin dilengkapi dengan LP Hood spray. Air kondensat akan disemprotkan ke antara casing-casing LP (pada rancangan double casing) atau langsung kearah uap saat ia meninggalkan baris akhir sudu-sudu LP.
Aliran air penyemprot umumnya dikontrol oleh CV atau katup solenoid. Pembukaan katup-katup pengatur ini ditentukan berdasarkan :
- bila temperatur uap keluar turbin > 70 C
- bila beban rendah
- bila turbin trip
Untuk mencegah banjirnya ruang uap kondensor ketika unit sedang stop, maka dipasang sistem interlock yang menyebabkan katup-katup spray tidak dapat membuka sebelum satu pompa kondensat dijalankan.
minta masukan nya.. di tempat kerja kami. exhaust steam nya turun.. menjadi 0.70 sampe 0.68 sedangkan normal nya biasanya di o.80 sampai o.90. untuk beban hanya bisa di 6200 kw sedangkan capasitas turbine generator 7.3 mw. dari apa ya masalah nya
BalasHapus