Prosedur Pengoperasian Sistem Pelumasan

Gambar Operator yang menggunaan perlengkapan pelindung diri


A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1. Prosedur taat Keselamatan Kerja
Seluruh personil yang menangani pengoperasian sistem pelumasan sebelum terjun ke lapangan harus siap menggunakan pelindung diri diantaranya : helmet, air plug, masker, kaos tangan dan safety shoos.

2. Kebersihan Umum
Kebersihan seluruh system pelumasan adalah bagian yang penting pada pengoperasian pelumasan. Pengalaman menunjukkan bahwa cepat atau lambat debu atau kotoran akan menuntun kepada kegagalan operasi unit.

Perhatian harus diberikan terutama kepada:
• Daerah dan sistem yang berhubungan dengan sistem pelumasan.
• Elektrik dan Thermal control panel
• Control Box dan Control Unit.

Bila terjadi kelainan operasi pada alat-alat ukur lakukan identifikasi dan catat alat ukur tersebut, laporkan keatasan saudara atau ambil langkah penanggulangan sesuai SOP yang menjadi tanggung jawab

B. Mengoperasikan Sistem Pelumasan
Sistem Pelumasan disirkulasikan dari tangki, pompa, oil cooler, bearing, filter, masuk kembali ke tangki. Sebelum menjalankan Sistem Pelumasan, semua katup, termasuk control valve dan strainer, sudah dalam posisi yang benar. Level minyak pelumas dalam tangki (header) cukup, dan pasok listrik untuk pompa-pompa AC atau DC power dan fan sudah tersedia.

1. Persiapan
Di dalam unit pembangkit, minyak pelumas selain digunakan untuk pelumas bantalan turbin generator juga digunakan sebagai minyak hidrolik dan kontrol turbin serta untuk perapat poros (seal) generator. Pompa pelumas terdiri lebih dari satu, tetapi dalam kondisi normal yang beroperasi hanya satu, sedang yang lain sebagai back up.

Pemeriksaan sistem pelumas meliputi:
• Level minyak pada tangki pelumas utama cukup (normal)
• Saringan sisi masuk pompa sudah bersih dan terpasang.
• Katup masuk dan keluar pompa dalam posisi yang benar
• Pompa pelumas bantalan (turning oil pump/TOP) dalam keadaan siap
• Pompa pelumas bantu (AOP) dan pompa pelumas darurat (EOP) dalam keadaan siap
• Pendingin pelumas (oil cooler) dalam keadaan siap termasuk posisi katup-katupnya.
• Oil conditioner atau oil purifier dalam keadaan siap termasuk pompa dan katupkatupnya.
• Vapour extractor dalam keadaan siap
• Katup pengatur tekanan dalam posisi yang benar.

Sistem minyak perapat poros hanya digunakan dalam generator yang didinginkan dengan hidrogen. Pompa minyak terdiri dari dua, yaitu pompa perapat untuk sisi udara dan pompa perapat untuk sisi hidrogen. Dalam kondisi normal kedua pompa yang digerakkan dengan arus AC ini beroperasi semua. Untuk mencegah keluarnya hidrogen pada saat aliran listrik AC hilang, maka sistem ini dilengkapi dengan pompa perapat yang digerakkan dengan arus DC.

Pemeriksaan sistem minyak perapat poros meliputi :
• Pompa perapat sisi hidrogen dan sisi udara telah siap
• Katup masuk dan keluar pompa dalam posisi yang benar
• Pendingin pelumas dalam kondisi siap, termasuk posisi katup-katupnya.
• Katup pengatur tekanan dalam posisi benar
• Level tangki penampung minyak pada sisi hidrogen dan sisi udara, normal
• Fan pembuang gas minyak dalam keadaan siap.

2. Start
Pompa pelumas bantalan harus dijalankan sebelum turning gear beroperasi, tetapi setelah sistem pendingin umum. Pada saat turbin start minyak pelumas bantalan dipasok dengan pompa pelumas bantu dan pada saat normal operasi dipasok dari pompa pelumas utama yang digerakkan dengan poros turbin. 

Pompa pelumas bantalan 
• Pemeriksaan dan persiapan sudah selesai
• Tekan tombol start (on)
• Periksa : ampere motor, tekanan, temperatur dan aliran minyak pelumas.
• Start jacking oil pump, bila dilengkapi dengan sistem jacking oil dan periksa tekanannya
• Start turning gear (baring gear)
• Periksa kerja pendingin pelumas

Secara teratur plant dibersihkan, termasuk pipa-pipa dimana duct ditempatkan yang rusak dan berkarat harus diperbaiki atau dicat ulang.

Hal-hal yang perlu dilakukan selama sistem pelumasan beroperasi, diantaranya:
• Periksa lampu back up control panel.
• Periksa semua monitor, indicator, instrumen pengukur dan perekam beroperasidengan baik
• Periksa kebocoran-kebocoran pada system pipa dan katup
• Periksa perbedaan tekanan pada saringan minyak pelumas dan minyak hidrolik
• Periksa level minyak dalam tangki minyak pelumas dan hidrolik
• Periksa operasi dari pompa air pendingin
• Ketika sedang patrol check dan logsheet, perhatikan juga suara-suara yang tidak normal dan periksa ada atau tidaknya kebocoran minyak pelumas.
• Pada waktu memulai shift, periksa sistem piping instrument diagram dan peralatan yang terkait pada system pelumasan.
• Prosedur taat SOP
• Periksa buku catatan operasi dan log sheet
• Perhatikan tagging-taging serta catatan khusus
• Siap seluruh kelengkapan SOP.
• Koordinasi dengan team operasi

3. Stop
• Stop Sistem terintegrasi dengan stop unit ( Untuk PLTG )
• Sistem akan berakhir sesui dengan SOP
• Untuk PLTU dapat distop oleh program yang terintregrasi atau individual
• Setelah Sistem berhenti maka Sistem dikembalikan pada posisi standby
• Untuk yang individual di stop setelah turbin uap temperaturnya mendekati temperatur udara luar, atau sekitar 3 hari setelah turbin distop.

Komentar