Daftar Isi:
1. Spesifikasi dan Komponen Sistem Oli Pelumas Turbin
2. Persiapan Start Up Sistem Oli Pelumas Turbin
3. Start Up dan Shutdown Sistem Oli Pelumas Turbin
4. Pengaturan dan Penanganan Masalah Pada Sistem Pelumas Turbin
5. Interlocking dan Proteksi Sistem Pelumas Turbin
1. Spesifikasi dan Komponen Sistem Oli Pelumas Turbin
Sistem Oli Pelumas Turbin berfungsi untuk menyediakan pelumasan pada setiap bantalan pada turbin. Sistem ini juga menyuplai untuk sistem proteksi, sistem jacking oil, dan oli perapat pada sistem perapat hidrogen. Medium kerja yang digunakan adalah ISO VG32 Turbine Oil.
Berikut peralatan pada sistem oli pelumas turbin:
- Main Oil Pump
- Oil Supply Ejector (#1)
- Lubricant Supply Ejector (#2)
- AC Lub Oil Pump
- DC Emergency Oil Pump
- Main Oil Tank
- Pressure Control Valve
- Oil Hydrogen Separator
- Oil Smoke Separator
- Oil Cooler
- Switching Valve
- Shaft Jacking Up Device
- Low Lubricate Pressure Trip Device
- Jacking Oil Piping
- Electric Heater
- Connection Lines
- Monitoring Instruments
Main oil pump memiliki tipe single stage suction centrifugal, dipasang didepan seporos dengan rotor turbin. Main oil pump memompakan oil menuju Oil Supply Ejector (#1) dan Lubricating Oil Ejector (#2) yang mana sisi isap pompa disuplai oleh Oil Supply Ejector (#1).
Spesifikasi pada Main Oil Pump (berdasarkan "Instruction of Main Oil Pump") :
- Oil Pressure Pada Suction Port MOP adalah 0.09 - 0.12 MPa
- Oil Pressure Pada Outlet MOP adalah 1.75 - 1.85 MPa
- Rated Speed pada MOP adalah 3000 rpm
- Power adalah 200 kW
Terdapat 2 buah oil ejector, yakni oil supply ejector (#1) dan lubricating oil ejector (#2)
Spesifikasi pada Oil Ejector:
- Oil supply ejector (#1): Outlet pressure 0.185 MPa (g) dan flow adalah 3383 l/min
- Lub Oil ejector (#2): Outlet pressure 0.400 MPa (g) dan flow adalah 2850 l/min
Pada Main Oil Tank terdapat peralatan-peralatan diantaranya AC Lub Oil Pump, DC Emergency Oil Pump, Oil Smoke Separator, Oil level Indicator, Oil Ejector, Pressure Control Valve, Internal Pipeline, dan lainnya. Kapasitas normal operasi dari MOT adalah 30.6 m3 dan kapasitas maksimum operasi adalah 35 m3.
d. AC Lub Oil Pump
Memiliki tipe single stage suction vertical electric centrifugal, ACOP menyuplai oli pelumas pada setiap bantalan turbin generator, turning gear, dan sistem jacking oil pada saat start up dan shut down. Disaat turbin beroperasi, ACOP akan bekerja apabila tekanan lub oil turun hingga 0.115 MPa.
Spesifikasi dari ACOP:
- Outlet Pressure: 0.400 MPa
- Motor : Power 45 kW dan Explosion Proof Motor dengan tegangan 400 VAC
- Flow : 2850 l/m
Memiliki tipe single stage suction vertical electric centrifugal, DCOP digunakan hanya pada saat kondisi unit blackout atau ACOP lost power atau fault sehingga tidak ada suplai oli menuju bantalan turbin. DCOP juga akan bekerja otomatis apabila pressure turun hingga 0.07 MPa guna memastikan sistem oli pelumas turbin tetap bekerja.
Spesifikasi dari DCOP:
- Outlet Pressure: 0.270 MPa
- Motor : Power 30 kW dan Explosion Proof Motor dengan tegangan 220 VDC
- Flow : 2000 l/m
Pressure control valve yang digunakan adalah tipe spring, dipasang pada Main Oil Tank dan terletak pada outlet pipa dari Oil Cooler. Pressure Control Valve digunakan untuk mengatur pressure oli pelumas untuk memastikan inlet pressure dari bearing dan menjaga aliran pelumas tetap stabil.
Spesifikasi dari PCV:
- Nominal Diameter : 10 mm
- Compression set range: 200- 400(300 ) kPa
terimakasih banyak atas ilmunya yang sangat bermanfaat dan sangat membatu sekali untuk saya belajar
BalasHapusPenyeb turunnya pressure oli di saat unit hendak di sinkron kan,apa ya pak faktor-faktor penyebab drop nya pressure oli?
BalasHapusSaat hendak sinkron ada transisi dari Ac lube oil ke work oil pump. Mungkin terjadi penurunan di masa transisi itu.
HapusApa penyebab tekanan oli turun pada saat peralihan dari high pressure pump ke main oil pump sementara rpm turbine sudah di 3000??
Hapus