Efisiensi termal dari siklus rankine adalah perbandingan antara kerja yang dihasilkan oleh turbin uap yang sudah dikurangi kerja pompa, dengan energi panas yang masuk dari boiler. Sebelum lebih lanjut membahas efisiensi termal dari siklus rankine, lebih mudah kita memahami dengan membahas proses-proses yang terjadi di dalamnya.
Siklus rankine menjadi salah satu bentuk rekayasa energi untuk memanfaatkan hukum kekekalan energi. Sumber energi yang berlimpah di bumi dimanfaatkan untuk dikonversikan menjadi bentuk energi lain yang lebih bermanfaat bagi manusia. Energi yang digunakan di awal proses siklus rankine adalah energi panas. Energi panas ini dapat diambil hasil pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan panas bumi, atau dari reaksi nuklir.
Energi panas dari sumber-sumber di atas ditransfer ke fluida kerja, seperti air misalnya. Apabila bahan bakar yang digunakan adalah batubara maka proses ini terjadi di boiler. Melalui diagram T-h di atas proses ini terjadi di garis D-E-A-F. Garis D-E air masih berwujud cair, pada garis E-A air mengalami proses boiling dan berfase campuran air dan uap, sedangkan pada garis A-F fluida kerja air sudah berfase uap air dan mengalami proses pemanasan lanjut untuk mencapai titik superheated. Dan nilai kalor yang diserap oleh uap air dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
Diagram Temperatur-Entalpi Siklus Rankine
Siklus rankine menjadi salah satu bentuk rekayasa energi untuk memanfaatkan hukum kekekalan energi. Sumber energi yang berlimpah di bumi dimanfaatkan untuk dikonversikan menjadi bentuk energi lain yang lebih bermanfaat bagi manusia. Energi yang digunakan di awal proses siklus rankine adalah energi panas. Energi panas ini dapat diambil hasil pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan panas bumi, atau dari reaksi nuklir.
Energi panas dari sumber-sumber di atas ditransfer ke fluida kerja, seperti air misalnya. Apabila bahan bakar yang digunakan adalah batubara maka proses ini terjadi di boiler. Melalui diagram T-h di atas proses ini terjadi di garis D-E-A-F. Garis D-E air masih berwujud cair, pada garis E-A air mengalami proses boiling dan berfase campuran air dan uap, sedangkan pada garis A-F fluida kerja air sudah berfase uap air dan mengalami proses pemanasan lanjut untuk mencapai titik superheated. Dan nilai kalor yang diserap oleh uap air dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
- Qin = m(hF - hD)
- Wout = m(hF - hG)
- Qout = m(hG - hC)
- Win = m(hD - hC)
- ηtermal = (Wout - Win) / Qin
Komentar
Posting Komentar